
Desa Pedamaran 1 merupakan salah satu desa di Kecamatan Pedamaran, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Provinsi Sumatera Selatan. Berikut adalah sejarah dan perkembangan Desa Pedamaran 1 berdasarkan informasi umum tentang wilayah tersebut:
Asal-Usul Nama "Pedamaran"
Nama Pedamaran dipercaya berasal dari kata "Pedam" (bahasa setempat) yang berarti "padam" atau "tenang", dan "Aran" yang mungkin merujuk pada suatu kondisi atau tempat. Ada juga versi lain yang menyebutkan bahwa nama ini terkait dengan sejarah masa lalu, seperti tempat persinggahan atau wilayah yang awalnya berupa hutan belantara yang kemudian dibuka oleh para pendatang.
Sejarah Pembentukan Desa Pedamaran 1
-
Masa Kolonial Belanda
-
Wilayah Pedamaran dahulu termasuk dalam wilayah Kesultanan Palembang dan menjadi bagian dari daerah aliran Sungai Komering.
-
Pada masa kolonial Belanda, daerah ini mulai dikembangkan sebagai wilayah perkebunan dan pertanian, terutama untuk tanaman karet dan sawit.
-
-
Pasca Kemerdekaan Indonesia
-
Setelah kemerdekaan, wilayah Pedamaran menjadi bagian dari Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) yang resmi dibentuk pada tahun 1964.
-
Kecamatan Pedamaran sendiri merupakan salah satu kecamatan tertua di OKI, dan Desa Pedamaran 1 adalah salah satu desa yang berkembang di dalamnya.
-
-
Perkembangan Administratif
-
Desa Pedamaran 1 awalnya mungkin merupakan bagian dari wilayah yang lebih luas sebelum dimekarkan menjadi beberapa desa.
-
Seiring pertumbuhan penduduk dan pembangunan, beberapa desa di Kecamatan Pedamaran mengalami pemekaran, termasuk kemungkinan terbentuknya Desa Pedamaran 1 sebagai unit administratif tersendiri.
-
Kehidupan Sosial & Ekonomi
-
Mayoritas masyarakat Desa Pedamaran 1 bekerja di sektor pertanian, perkebunan (karet, kelapa sawit), dan perikanan (karena dekat dengan sungai).
-
Budaya masyarakatnya masih kental dengan tradisi Melayu Palembang, termasuk adat istiadat dan bahasa yang mirip dengan dialek Komering.
Perkembangan Infrastruktur
-
Dalam beberapa dekade terakhir, Desa Pedamaran 1 telah mengalami peningkatan infrastruktur seperti jalan, jembatan, dan fasilitas pendidikan.
-
Akses transportasi melalui jalur sungai masih penting, meskipun jalan darat semakin berkembang.
Tantangan & Potensi
-
Beberapa tantangan meliputi banjir musiman karena letaknya di daerah rawa dan aliran sungai.
-
Potensi besar terletak pada sektor pertanian dan perkebunan, serta pengembangan pariwisata berbasis sungai dan budaya lokal.